Putia ChairunnisaKemalutDan bangun tidak pernah lagi tidak linglung Semalaman sudah dihantam nestapa Pagi kemudian hanya berisi kalut Sedangkan siang tidak lebih…Aug 31, 2020Aug 31, 2020
Putia ChairunnisaAuroraNamanya Aurora, menyukai hiruk-pikuk kehidupan pagi: penjual bubur yang sibuk, rumpi ibu-ibu di tukang sayur, antrian mandi di rumah-rumah…Jun 22, 20201Jun 22, 20201
Putia ChairunnisaHingga BersuaPagi buram adalah wajar, semangat yang kian menipis dan akrab dengan pesimis. Pelangi saja berwarna abu, lupa dunia bahwa renjana bisa…Apr 10, 2020Apr 10, 2020
Putia ChairunnisaKo-songBahwa akhirnya tenang hanya terekam dalam kenang, telah redam dihabisi oleh angan-angan mengenai bebas. Akupun mengutuk, jika bebas…Mar 5, 2020Mar 5, 2020
Putia ChairunnisaGewurztraminerKubilang, siklus. Bergerak secara vertikal, kalanya kamu naik dikemudian lunas oleh turun. Klasik. Penat, bosan, cari pelipur. Laramu…Feb 28, 2020Feb 28, 2020
Putia ChairunnisaRuang Tanpa BahanaSekelumit riak keseharian Kerap bukan untuk diindahkan Juga riuh kekacauan Tidak lebih sekedar mangsi Bagi suci belanganyaFeb 24, 2020Feb 24, 2020
Putia ChairunnisaRotasi“Kelak kamu akan dipertemukan dengan dirimu sendiri, tapi dalam wujud lain.”Jan 29, 2020Jan 29, 2020
Putia ChairunnisaMetropolitanDan hari kian waktu kian panjang; dengan bumbu-bumbu payah yang jua kunjung betah hingga petang. Pernah ada satu kali kau tanya para pipit…Jan 28, 2020Jan 28, 2020
Putia ChairunnisaKontradiksi“Hidup ini kontradiksi, puan.” Yang putih Sering lebih hitam Dari hitamJan 26, 2020Jan 26, 2020
